Apakah kamu member?

PROFIL KANDIDAT PELEPASLIARAN ORANGUTAN KE-11 SAMBOJA LESTAR

Dalam meluncurkan kampanye #FREEDOM di tahun 2017 ini, Yayasan BOS melalui Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Timur di Samboja Lestari (Samboja Lestari) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur kembali melepasliarkan 7  orangutan ke Hutan Kehje Sewen di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Inilah profile mereka

1. Elisa

Elisa diselamatkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur dari seorang warga Samarinda yang memeliharanya, dan tiba di Samboja Lestari pada 2 Agustus 1993, saat ia berusia satu tahun.

Seiring berjalannya waktu, Elisa tumbuh menjadi orangutan yang sehat, dan di tahun 2008 ia mulai menjalani rehabilitasi di Pulau 5. Pada tahun 2012, Elisa dipindahkan ke Pulau 2, karena Pulau 5 dikhususkan bagi pasangan ibu dan anak. Selama menjalani kehidupan di pulau, Elisa senang menjelajah dan pandai membangun sarang.

Kini Elisa berusia 25 tahun dengan berat badan 54 kg, dan ia siap untuk kembali ke alam liar di Hutan Kehje Sewen.

 2. Wardah

Wardah diselamatkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi dari seorang warga di Jambi dan diserahkan kepada BKSDA Samarinda di Kalimantan Timur. Ia tiba di Samboja Lestari pada 18 Maret 2002 saat berusia 5 tahun.

Setelah menjalani masa karantina, Wardah bergabung di Sekolah Hutan. Seiring berjalannya waktu, Wardah menunjukkan perkembangan yang sungguh mengagumkan dalam hal mencari pakan alami dan membangun sarang. Saat di Sekolah Hutan, ia juga dikenal ramah dengan sesama orangutan.

Wardah kini berusia 19 tahun dengan berat badan 49 kg. Setelah 15 tahun di pusat rehabilitasi, Wardah akan segera kembali merasakan kebebasan di Hutan Kehje Sewen.

3. Eris

Eris diselamatkan oleh otoritas setempat dari seorang warga di Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang menjadikannya peliharaan. Ia baru berusia 4 tahun saat pertama kali tiba di Samboja Lestari.

Setelah melewati masa karantina di tahun 2004, Eris menjalani proses rehabilitasi di Sekolah Hutan Level 2. Di Sekolah Hutan, ia dikenal sebagai orangutan yang pandai dan cepat menangkap setiap arahan yang diajarkan babysitter. Ia juga suka sekali menjelajah dan aktivitasnya banyak ia habiskan di atas pohon.

Kini di usia 20 tahun dengan berat badan 36 kg, Eris tidak menyukai kehadiran manusia. Dengan seluruh keterampilan yang dimiliki, ia siap untuk kembali ke habitat alaminya, di Hutan Kehje Sewen.


 4. Emmy

Emmy tiba di Wanariset Samboja (kini Samboja Lestari) dari Samarinda pada 16 Juni 1997. Saat itu, ia masih berusia satu tahun.

Berkat kasih sayang dan perawatan yang diberikan tim medis kami yang berdedikasi, setelah beberapa tahun rehabilitasi, Emmy bergabung dengan orangutan lainnya di Pulau 6, salah satu pulau buatan di Samboja Lestari. Pada 2015, ia dipindahkan ke Pulau 2 karena Pulau 6 disiapkan untuk menampung Bujang, satu orangutan jantan ber-cheekpad yang tidak dapat dilepasliarkan (unreleasable) di Samboja Lestari. 

Selama menjalani kehidupannya di pulau, Emmy gemar menjelajah, banyak menghabiskan waktunya di atas pohon, dan lebih senang menyendiri.
Kini Emmy berusia 21 tahun dengan berat badan 51 kg, dan telah siap hidup mandiri di Hutan Kehje Sewen.

5. Wulani

Wulani berasal dari Banjarbaru, Kalimantan Selatan dan tiba di Samboja Lestari pada 20 Maret 2007 saat usianya 10 tahun. Saat itu ia masih menunjukkan perilaku liar.

Di tahun 2010, Wulani siap untuk menjalani rehabilitasi di Pulau 6 bersama Emmy. Sama seperti Emmy, pada 2015, ia pun harus dipindahkan ke Pulau 2, demi Bujang. Selama hidup di pulau buatan di Samboja Lestari, ia cenderung menghindar dari tim teknisi kami dan hanya akan mengambil makanannya di feeding platform setelah mereka pergi menjauh dari pulau.

Kini usia Wulani 20 tahun dengan berat badan 41 kg. Setelah 10 tahun di pusat rehabilitasi, ia akan segera menikmati kebebasannya menjelajah Hutan Kehje Sewen.

6. Cemong

Cemong diselamatkan oleh BKSDA Banjarbaru dari Taman Maskot, sebuah taman bermain bagi anak-anak di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 29 Mei 2001. Orangutan jantan ini tiba di Samboja Lestari saat usianya 4 tahun dalam kondisi sehat.

Cemong menunjukkan ketidaksukaan terhadap manusia selama tinggal di Samboja Lestari, namun ramah terhadap orangutan lain.

Pada pelepasliaran orangutan Samboja Lestari ke-11 ini, Cemong adalah kandidat terbesar dengan berat badan 125 kg! Di usianya yang menginjak 20 tahun, ia telah siap untuk menyongsong kebebasannya di rumah sejatinya, di Hutan Kehje Sewen.

 7. Beni

Beni diserahkan oleh Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tegal Alur di Jakarta kepada BOS Foundation Samboja Lestari, pada 4 Desember 2006 dan saat itu ia berusia 10 tahun.

Beni menunjukkan tingkah laku liar, tanda ia tidak pernah atau jarang berhubungan dengan manusia. Namun, ia menunjukkan sifat ramah terhadap orangutan lain.

Kini Beni telah berusia 21 tahun dengan berat badan 45 kg dan ia telah tumbuh menjadi orangutan jantan ber-cheekpad. Tidak lama lagi, ia akan segera menikmati kebebasannya di rumah barunya, Hutan Kehje Sewen.




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup