Apakah kamu member?

IKATAN TAK TERGANTIKAN ANTARA IBU DAN ANAK

Setiap paginya, tim Post-Release Monitoring (PRM) kami di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) melakukan monitoring dan patrol hutan rutin. Hal menarik dari patrol tersebut adalah mereka berjumpa dengan dengan wajah lama yang jarang kali terlihat. Ia adalah Randang, orangutan betina yang dilepasliarkan pada akhir tahun 2019 lalu. Randang sempat terlihat pada pertengahan tahun 2022 bersama dengan anaknya yang kemudian kami beri nama Rangkong. 

Baca juga: DAISY MUNCUL KEMBALI DENGAN BAYI!

Saat itu hujan turun di awal tahun 2024, ketika tim PRM kami berencana melakukan survei fenologi bulanan mereka. Mereka menunggu hujan reda, dan memasuki hutan untuk memulai pengumpulan data, tetapi mata mereka tertuju pada rimbunan pohon yang bergerak. Seketika itu, tim langsung mengetahui bahwa ada orangutan yang tengah melihat mereka. Mereka perlahan-lahan mendekat dan terpesona dengan apa yang mereka temukan. Sepasang ibu dan anak kembali muncul setelah dua tahun dan mereka adalah Randang dan Rangkong! Keduanya tengah sibuk menikmati sajian makan siang mereka bersama.


Tanpa menunggu lebih lama, tim langsung mengeluarkan kamera dan catatan untuk segera melakukan observasi. Randang saat itu terlihat tengah mengenalkan pada anaknya, Rangkong perihal buah-buahan hutan. Rangkong, sebagai anak sekaligus murid yang baik mengikuti apa yang dicontohkan oleh Randang. Jenis pakan yang dikonsumsi keduanya juga cukup beragam, mulai dari buah jambu hutan, rebung muda, daun muda pohon kempas (Koompassia malaccensis), kulit kayu pohon ara (Ficus sp.), sampai umbut muda dari sulur pohon.  

Baca juga: PENDATANG BARU TERLIHAT MENEMPEL PADA SAYANG

Rangkong yang saat itu diperkirakan berusia sekitar dua tahun sempat bersikap sedikit agresif kepada pengamat (observer) dengan menggoyang-goyangkan ranting, sedangkan Randang memilih untuk cuek dan tidak memedulikan keberadaan tim PRM kami sambil terus mengunyah daun muda. 

Setelah keduanya kenyang dengan makanan, mereka akhirnya berpindah ke arah sungai. Sebelum akhirnya mereka turun dan merasakan dingin air sungai, satu orangutan lainnya yang diduga adalah Chio muncul. Sayangnya Randang tidak menyukai keberadaan Chio dan memilih untuk pergi menghindar, tetapi Chio mengejar ibu dan anak ini. Di saat yang bersamaan juga, tim PRM kami kehilangan jejak Randang, Rangkong, maupun Chio, si pengacau. 




DONASI YUK

Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup